A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Anak Tuha Lampung Tengah Jadi Sentra Bawang | Harian Momentum

Anak Tuha Lampung Tengah Jadi Sentra Bawang

1298 Views
Panen bawang merah di lokasi demplot di feedlot Santori, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (28/7). Foto: rmol

Harianmomentum--PT Santosa Agrindo (Santori) yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (Japfa) melakukan panen bawang merah di lokasi demplot di feedlot Santori, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (28/7).

Panen bawang tersebut merupakan tahap pertama dari program pemberdayaan masyarakat dari Santori untuk mengembangkan Bawang Anak Tuha. 

"Santori berhasil memanen sekitar 2,1 ton bawang merah dari luasan lahan sekitar 0,5 hektar. Nantinya bawang ini akan diolah untuk menjadi bawang bibit. Akan digunakan untuk mengembangkan uji coba di lahan petani dan ditanam kembali di demplot," ujar Zamzam Qodaruddin, perwakilan PT Santori.

Rencananya, akan terdapat sekitar 20 petani yang akan menerima manfaat langsung dari program. Bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Santori telah memberikan pelatihan kepada calon petani mitra mengenai dasar teknik bertanam bawang. 

"Sepanjang kegiatan panen ini kami juga melibatkan para calon petani mitra agar mereka juga mendapatkan pengalaman langsung," kata Zamzam. 

Dia menambahkan, selain pelatihan dalam kelas, petani mitra juga akan mendapatkan pelatihan lapangan. Mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman, hingga pengolahan masa panen.

Program pengembangan sentra bawang di Anak Tuha selain bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama Kementerian Pertanian juga merupakan bentuk komitmen Santori terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi usaha. 

"Program pengembangan Bawang Anak Tuha merupakan salah program unggulan social investment Japfa," jelas R. Artsanti selaku head of Social Investment Dept. Japfa. 

"Pendekatan social investment mendorong agar program di masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan dan mandiri," sambungnya.

Menurut Artsanti, program pengembangan Bawang Anak Tuha dengan model pengembangan kelompok tani dan berdasarkan prinsip bantuan bibit bergulir. Sehingga nantinya penerima manfaat akan terus dapat berkembang setelah selesai satu putaran program. 

"Pilihan Japfa untuk mengembangkan bawang di Anak Tuha terutama karena harga jual bawang yang cenderung stabil, sehingga nantinya dapat mendorong kesejahateraan petani di sekitar lokasi usaha," jelasnya.

Lebih lanjut, Artsanti menambahkan bahwa pemilihan kegiatan di sektor pertanian dikarenakan Santori memiliki produksi pupuk kandang dalam jumlah besar. Sehingga, pupuk kandang tersebut dapat dimanfaatkan oleh petani sekitar. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pupuk kandang hanya diberikan untuk petani yang memiliki kebun. 

"Kami berharap program ini berkesinambungan karena terintegrasi dengan kegiatan bisnis Santori di Anak Tuha. Upaya besar tersebut merupakan komitmen Japfa Group untuk mewujudkan misinya Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama," tutupnya. (wah/rmol)