A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Memaksimalkan Pengembangan Potensi Wujudkan Visi Lambar HEBAT | Harian Momentum

Memaksimalkan Pengembangan Potensi Wujudkan Visi Lambar HEBAT

2396 Views
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasanurin

Harianmomentum.com--Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terbentuk pada tahun 1991, hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Luas wilayah kabupate ini mencapai 3.368,14  kiometer persegi atau 10,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Lampung.

 

Secara administratif, Kabupaten Lampung Barat terbagi menjadi 15 wilayah kecamatan: Airhitam, Balikbukit, Bandarnegeri Suoh, Lumbokseminung, Kebuntebu, Sumberjaya dan Kecamatan Batubrak. Kemudian: Kecamatan Pagardewa, Sekincau, Sukau, Batuketulis, Belalu, Gedungsurian, Suoh, dan Kecamatan Waytenong.

 

Jumlah penduduk kabupaten ini mencapai lebi kurang 439.076 jiwa yang tersebar pada 131 pekon/desa dan lima kelurahan. Saat ini Kabupaten Lampung Barat dipimpin Bupati Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin.

 

Kabupaten Lampung Barat menyimpan beragam potensi sumber daya alam yang menjadi modal mengembangkan program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Pada sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Lampung Barat dikenal sebagai penghasil komodite tanaman sayuran dan hortikultura, serta penghasil komoditi kopi robusta terbesar di Indonesia. Total luas areal perkebunan kopi robusta di kabupaten ini mencapai lebih kurang 65 ribu hektare dengan rata-rata produksi mencapai 1,05 ton per hektare.


Komoditi kopi yang menjadi andalah Kabupaten Lampung Barat. Foto:ist 


Bupati  Parosil Mabsus terus melakukan berbagai upaya peningkatan dan pengembangan produksi komoditi kopi. Salah satunya dengan menggagas program Sekolah Kopi Robusta.

 

Untuk mempercepat  terwujudnya Sekolah Kopi Robusta, Bupati  Parosil Mabsus membentuk Tim lintas sektoral yang melibatkan para ahli untuk mengkaji dan menyusun peta pelaksanaan program tersebut.

 

Parosil mengatakan,sebagai salah satu penghasil terbesar kopi robusta, Lampung Barat memiliki modal menjadi pusat penelitian, pelatihan, dan pendidikan komoditas kopi. Selain itu, Sekolah Kopi Robusta juga diharapkan dapat menjadi sarana promosi kopi dan turunan-nya, sekaligus sarana pengembangan potensi pariwisata.

 

Pada bidang pariwsata, Kabupaten Lampung Barat  punya beragam  obyek wisata unggulan.

Sejumlah kecamatan yang memliki pontesi unggulan, mendapat perhatian khusus dari Pemkab Lampung Barat untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata utama.

 

Beberapa kecamatan itu: Lumbokseminung, Sumberjaya, Suoh, Balikbukit dan Kecamatam Batubrak. 

 

 Di Kecamatan Sumberjaya, ada wisata arung jeram. Wisatawan bisa menikmati sensasi mengarungi derasnya aliran Sungai Waybesai dengan perahu karet, sambil menikmati panorama alam hutan tropis basah yang sejuk dan segar.

 

Sedangkan di Kecamatan Suoh ada Kawah Nirwana. Semburan uap dan air panas di Kawah Nirwana menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

 

Kawah Nirwana berada di sekitar lokasi sumber panas bumi yang masuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Tidak jauh dari Kawah Nirwana, ada lokasi wisata Keramikan. Di kawasan Keramikan, ada tiga danau serupa dengan Kawah Nirwana: Danau Asam, Danau Belibis dan Danau Lebar dengan pemandangan hamparan padang ilalang.


Danau Asam Kawah Nirwana di kawasan potensi panas bumi, Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Foto:ist


Selanjutnya, di Kecamatan Batubrak terdapat wisata Puncak Gerdai. Kawasan wisata yang masuk wilayah Pekon (desa) Negeriratu itu dijuluki Negeri di Atas Awan. Itu karena, saat pagi dan menjelang matahari tenggelam, wisatawan yang berada di Puncak Gerdai bisa merasakan sensasi seakan berada di atas awan yang menyelubungi bukit-bukit di bawahnya.


Kawasan wisata Puncak Gerdai, Kabupaten Lampung Barat. Foto: ist 


Di Ibukota Kabupaten Lambar Liwa yang masuk wilayah Kecamatan Balikbukit, ada destinasi wisata baru. Namanya Kebun Raya Liwa. Selain menyuguhkan suasana dan panorama alam yang sejuk, Kebun Raya Liwa juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian berbagai jenis flora langka. 


Kebun Raya Liwa. Foto:ist


Di Kecamatan Lumbokseminung ada wisata Danau Ranau dan Gunung Seminung. Di kawasan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera itu, wisatawan bisa berolahraga dayung dengan kano atau menyewa perahu motor mengeliling danau dan menikmati panorama Gunung Seminung.

 

Fasilitas penunjang di lokasi wisata Danau Ranau juga sudah cukup lengkap. Pemkab Lambar menyiapkan sarana penginapan yang cukup memadai. Namanya Lumbokseminumg Resort yang dilengkapi ruang pertemuan yang cukup besar untuk menggelar beragam acara. 


Obyek wisata Danau Ranau, Kabupaten Lampung Barat. Foto:ist


"Kita akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengembakan potensi wisata yang ada. Saya yakin dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, Lampung Barat bisa menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi Lampung," kata Bupati Lambar Parosil Mabsus.

 

Menurut Parosil, beragam upaya yang dilakukan pada berbagai sektor itu, diarahkan pada pencapain visi menjadikan Kabupaten Lampung Barat HEBAT: Harmonis, Elok, Berdaya Saing, Aman dan Taqwa. 


Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemkab Lampung Barat  telah menetapkan tujuh prioritas pembangunan pada tahun 2018. Tujuh program prioritas itu meliputi bidang: infrastruktur (ekonomi dan konektivitas antar wilayah), peningkata kualitas pendidikan, kesehatan dan pengembangan dunia usaha serta pariwisata. Kemudian: ketahanan pangan, pelayanan publik serta penanganan bencana dan lingkungan hidup. (red)