A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Pemred Lampung Post Kembangkan Kurikulum Jurnalistik Konvergensi Media | Harian Momentum

Pemred Lampung Post Kembangkan Kurikulum Jurnalistik Konvergensi Media

828 Views
Pemimpin Redaksi (Pemred) Lampung Post Iskandar Zulkarnain saat pemaparan hasil penelitiannya terkait pengembangan kurikulum jurnalistik konvergensi media berbasis karakter./ist

Harianmomentum.com--Pemimpin Redaksi (Pemred) Lampung Post Iskandar Zulkarnain memaparkan hasil penelitiannya terkait pengembangan kurikulum jurnalistik konvergensi media berbasis karakter dalam sidang uji kualifikasi di Gedung Paska Sarjana UIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, Sabtu (21/4).

 

Menurut Iskandar kehadiran teknologi memegaruhi bentuk-bentuk baru dunia jurnalisme. Konvergensi media memberi peluang kepada wartawan untuk menyampaikan informasi melalui berbagai kanal media, yaitu website, radio, dan televisi.

 

"Karena itu di era digital wartawan harus memiliki kemampuan untuk menguasai berbagai perangkat teknologi," kata Iskandar.

 

Penelitian ini, lanjut Iskandar bertujuan untuk menghasilkan model pendidikan dan pelatihan dalam bentuk kurikulum yang lebih berorientasi meningkatkan mutu jurnalisme yang berkarakter pada SJI-PWI yang menjadi subyek penelitian.

 

"Model ini menjadi jawaban bagi para jurnalis menghadapi tantangan industri media di era konvergensi yang menuntut insan pers untuk terus meningkatkatkan profesionalitas," katanya.

 

Berdarkan proses penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D), kurikulum yang disusun dapat menghasilkan jurnalis dengan karakter jujur dan bertanggung jawab, sifat mendidik, sifat kehati-hatian dalam menyampaikan informasi,  sungguh-sungguh mengajak atas kebaikan, berkepribadian islami, serta berlaku adil.

 

Selain karakter, model ini juga dinilai mampu menghasilkan mutu jurnalisme yang memegang teguh kode etik, memiliki tanggung jawab profesi dan integritas pribadi yang tinggi, memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi luhur yang disandangnya, serta otonomisasi organisasi profesi.

 

Sidang uji kualifikasi diketuai Prof. Dr. Sulthan Syahrir, Sekretaris Tim Dr. Akmansyah, Promotor Prof. Dr. Khomsyahrial Romli, Kopromotor I Dr. Siti Patimah, dan Kopromotor II Dr. R. Masykur. Promotor dan kopromotor bertindak sebagai penguji dalam ujian kualifikasi tersebut.

 

Khomsyahrial mendukung Iskandar menyusun teori dan kurikulum konvergensi media  yang bisa diimplementasikan secara luas. Menurutnya, selama ini belum banyak penelitian tentang ini.

 

"Jadi ke depan wartawan bisa memiliki kemampuan melakukan kerja jurnalistik baik membuat berita online, radio, televisi , dan koran atau cetak," ujarnya.

 

Siti Patimah berharap penelitian ini bisa diimplementasikan di sekolah hingga ke perguruan tinggi. Untuk itu perlu penyempurnaan agar kurikulum dapat menjadi rujukan bagi instansi pendidikan untuk menyampaikan materi jurnalistik berbasis konvergensi.

 

"Kalau ini diimplementasikan ini bisa membantu mahasiswa dan pelajar   yang menekuni bidang ini menemukan mau dibawa ke mana arah jurnalisme Indonesia ini," tambah Masykur.

 

Dalam sidang ujian kualifikasi itu, setelah dilakukan pembahasan oleh tim penguji, maka dinyatakan layak untuk dilanjutkan dalam ujian disertasi sidang tertutup diberi tengat waktu selama tiga bulan sesuai masukan dari tim penguji. (rls/red)