A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Kolaborasi Antar Dekranasda, Tapis Lampung Mulai Dipamerkan di Bali | Harian Momentum

Kolaborasi Antar Dekranasda, Tapis Lampung Mulai Dipamerkan di Bali

384 Views
Peresmian Galeri Nola Marta

MOMENTUM, Bandarlampung--Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung bergerak cepat dalam mengenalkan tapis ke kancah internasional.

Ketua Lampung Riana Sari Arinal berkolaborasi dengan Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Coster. Hal itu terungkap saat peresmian Nola Marta Studio Desain, di Jalan Kayu Ayak Seminyak Bali.

Galeri Nola Marta Desainer nasional di Bali itu pun kini menjual Kain Tapis yang dikombinasikan dengan Endek, tenun khas Bali.

Menurut Nola Marta, Tapis Lampung dan kain Madu Aro Tulangbawang sangat tepat berkolaborasi dengan Endek.

Sementara, Riana Sari menyampaikan, budaya dan kearifan lokal masyarakat Lampung dalam bentuk lembar kain tenun bersulam benang emas.

Itu merupakan upaya masyarakat dalam menyelaraskan kehidupan termasuk hubungan dengan lingkungan maupun sang pencipta. 

Pada awalnya, kain tapis hanya digunakan dalam acara adat. Namun saat ini pembuatan tapis sudah berkembang sangat dinamis sehingga sudah dapat menjadi produk fashion yang dapat dipakai dalam berbagai kesempatan. 

Selain itu, pada zaman dulu kerajinan tapis hanya merupakan kerajinan atau usaha rumah tangga. Namun saat ini sejalan dengan perkembangan zaman kain tapis setelah mengalami transformasi baik untuk motif maupun desain nya hingga menjadi produk yang memiliki nilai lebih.

Riana menjelaskan, keindahan dan keunikan kain-kain tapis sampai saat ini telah banyak diminati oleh masyarakat Lampung maupun di luar provinsi. 

Bahkan beberapa designer lokal maupun nasional telah membuat motif dan desain grafis Lampung ini menjadi produk yang diminati masyarakat di luar Provinsi Lampung bahkan mancanegara.

"Mbak Nola salah satunya tertarik hal tersebut. Dan saya yakin sebagai seorang fashion designer yang menggeluti dunia fashion khususnya pada bidang kreasi fashion tertarik dengan tingginya nilai budaya dan teknik tulang tapis buatan tangan ini dan kemudian mengembangkannya," terangnya. 

Dia juga mengapresiasi Nola karena terus mendampingi dan membentuk komunitas binaan di desa Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. 

"Hasil-hasil binaan tersebut juga telah dipamerkan dalam fashion show di New York Amerika Serikat pada tahun 2019. Pada hari ini, kita bersama-sama menjadi sebuah kebanggaan dan harapan tersendiri bagi masyarakat Lampung, karena melalui gerai ini pemasaran kain tapis akan lebih luas lagi baik di dalam negeri maupun luar negeri," jelasnya.

Dengan terobosan ini tentu saja akan sangat berpengaruh pada para perajin yang ada di Lampung. Harapan lainnya lanjut Riana Sari, terbangun kerjasama antara perajin Bali dan perajin Lampung melalui tangan dingin Nola yang membuat desain kombinasi antara tenun Bali dan Tapis Lampung. 

"Semoga sulam Tapis Lampung yang telah sedemikian cantik oleh Mbak Nola dapat diterima oleh pasar regional maupun internasional di Bali. Dan semoga dengan adanya gerai di sini awal bagi produk kerajinan Lampung lainnya untuk dapat menembus pasar kerajinan Bali," tutunya. (*)

Editor: Agung DW