A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Pesan Wisuda di Tengah Pandemi Covid-19 | Harian Momentum

Pesan Wisuda di Tengah Pandemi Covid-19

575 Views
Prosesi wisuda mahasiswa dan mahasiswi STAI Al Ma'Arif Waykanan, menerapkan protokol kesehatan ketat

MOMENTUM, Blambanganumpu--Wisuda pasti menjadi momentum yang sangat dinanti oleh setiap mahasiswa. Momentum tersebut menjadi simbol penanda keberhasil menempuh jenjang pendidikan. Sekaligus catatan sejerah pribadi maupun keluarga sang mahasiswa. 

Jeri payah dan kerja keras dalam mengarungi fase pendidikan terasa terbayar tuntas dalam seremoni wisuda. Maka tak heran, suasana haru sebagai ungkapan rasa syukur, seringkali mewarnai momentum wisuda.        

Lantas bagaimana suasana  wisuda yang  berlangsung dalam kondisi pandemi covid-19. Tentu sangat berbeda dengan prosesi wisuda disaat kondisi normal. Hal itu terjadi dalam prosesi wisuda mahasiswa dan mahasiswi angkatan VIII STAI Al Ma'Arif Waykanan, Kamis (10-6-2021).

 Tidak ada kehadiran keluarga dalam prosesi wisuda yang berlangsung di Kampus Akademika STAI Al Ma'Arif Waykanan, Kecamatan Baradatu itu.

Panitia wisuda sengaja tidak memperbolehkan keluarga para mahsiswa dan mahasiswi itu hadir dalam prosisi wisuda.

"Dalam prosesi wisuda ini, kita menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan covid-19. Karena itu, kita sengaja tidak mengundang pihak keluarga untuk menghadiri wisuda, untuk mencegah kerumunan," Ketua Panitia Wisuda tersebut Akta Kurniawan.        

Para mahasiswa dan mahasiswi yang akan diwisuda pun wajib menerapkan protokol kesehatan. Selain wajib mengenakan masker dan menjaga jarak, sebelum masuk ruang wisuda mereka harus mencuci tangan di tempat yang disediakan. Kemudian dilakukan pengukuran suhu tubuh.

 Setelah semua tahapan tersebut dilalui dan dinyatakan aman dari penularan covid-19, para mahasiswa dan mahasiswi itupun, baru diizinkan masuk ke ruang wisuda dengan tetap menjaga jarak.  

"Total mahasiswa yang diwisuda hari ini 202 orang terdiri dari: Prodi MPI 42, PGMI 22, AS 115 dan HES 19 orang," terangnya.  

Prosesi wisuda yang dihadiri Wakil Bupati Waykanan itu juga dipantau oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Baradatu.   

"Kami dari pihak PuskesmasBaradatu, memantau langsung ke lokasi wisuda ini guna memastikan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19," kata  Kepala Puskesmas Baradatu dr.Indah.

Salah satu peserta wisuda mengaku, sangat bersyukur, sekaligus sedih menjalani prosesi wisuda itu.

"Pastinya kami bersyukur bisa menyelesaikan pendidikan S1. Tapi jujur, sangat sedih karena keluarga tidak bisa menghadiri prosesi wisuda ini," ungkapnya.

"Kami rela wisuda tanpa kehadiran keluarga. Karena ini semua untuk kebaikan kita semua. Semoga wisuda ini bisa berbuah kebahagian bagi semua orang, untuk lepas dari ancaman covid-19," harapnya. (**)

Laporan: Novita Sari

Editor: Munizar