A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Tingkatkan Produktifitas Petani Kopi, PLN UPDK Bandarlampung Gandeng BPTP Lampung | Harian Momentum

Tingkatkan Produktifitas Petani Kopi, PLN UPDK Bandarlampung Gandeng BPTP Lampung

514 Views
Program rehabilitasi berbasis konservasi lahan. Foto: Dokumen PLN

MOMENTUM, Tanggamus--PT PLN (Persero) UPDK Bandarlampung ULPL Tanggamus kembali melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) rehabilitasi pertanian kopi melalui program sekolah lapangan konservasi lahan dengan menggandeng Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Lampung. 

Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan teknologi pertanian khususnya budidaya kopi berbasis konservasi lahan terintegrasi dengan ternak kambing. Berdasarkan program yang pernah dilaksanakan pada tahun 2018, terbukti pelaksanaan program ini berhasil meningkatkan beberapa indikator seperti tingkat mutu tanah dan hasil produksi kopi.

Penyerahan bantuan TJSL Program Budidaya Kopi Berbasis Konservasi Lahan Terintegrasi dengan Ternak Kambing ini berlangsung pada Rabu (2-6-2021), dihadiri oleh Rosmadi, Manajer ULPL Tanggamus dan Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si. sebagai Kepala BPTP Lampung. 

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pelatihan kepada 8 orang petani untuk penerapan program tersebut. Dengan pelaksanaan program TJSL ini diharapkan kedepan akan semakin banyak kebun kopi di sekitar Tanggamus yang direhabilitasi, sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pertanian masyarakat.

“Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat, petani tidak perlu lagi untuk membeli pupuk atau sifatnya hanya tambahan saja, karena di program ini juga akan diajarkan bagaimana cara petani mengelola pupuk dari ternak kambing, dan juga akan diajarkan bagaimana cara mengetahui tanaman kopi yang masih produktif atau tidak produktif serta bagaimana cara mengatasinya”, ujar Rosmadi. (**)

Laporan/Editor: Nurjanah/rilis