A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Pemeran Akbar Seni Rupa Bertajuk Spirit Khua Jukhai Siap Ditaja | Harian Momentum

Pemeran Akbar Seni Rupa Bertajuk Spirit Khua Jukhai Siap Ditaja

1705 Views
Lukisan berjudul Klikuk Kibau karya perupa Lampung Cristian Heru Cahyono ini menjadi salah satu koleksi yang akan ditampilkan dalam pameran seni rupa bertajuk Spirit Khua Jukhai. Foto: dok H-momen.

Harianmowntum--Masyarakat Lampung, khususnya publik seni rupa bakal mendapat kejutan. Para apresian seni rupa akan disuguhi karya para maestro perupa Indonesia koleksi Galeri Nasional Indonesia (GNI). Pun tak ketinggalan karya-karya perupa Lampung terpilih.

 

Hajat akbar jagad seni rupa Lampung itu, merupakan hasil kerja bareng GNI dan Taman Budaya Provinsi Lampung.

 

Gedung Olah Seni (GOS) Taman Budaya Lampung di Jalan Cut Nyak Dien Nomor 24 Kota Bandarlampung akan disulap menjadi sebuah galeri yang representatif tempat mengehelat hajatan para perupa, mulai 22 sampai 29 Maret 2017.

 

Pameran seni rupa yang mengusung tajuk “Spirit Khua Jukhai” itu akan menampilkan  40 karya lukis koleksi GNI juga sejumlah karya perupa Lampung terkini. 

 

Karya  para perupa Lampung yang akan ditampilkan dalam pameran tersebut merupakan hasil seleksi undangan terbuka GNI. 

 

Bakal ditampilkan dalam pameran seni rupa terakbar di Tanah Khua Juhai itu,

15 karya lukis koleksi GNI: Lukisan berjudul Tawakal, Doa IX karya AD Pirous, Ibuku karya Affandi.

 

Di Bawah Penguasa Zaman karya Edi Purwantoro, Mandi Pagi karya Helmi Azeharie dan Kota Lama karya Hendra Gunawan.

 

Kemudian, Melamun karya Henk Ngantung, Ke Pasar karya Ida Hajar, Calon Arang karya I Nyoman Gunarsa dan Anak Merah karya  Kusnadi serta Tiga Gadis di Pantai karya Mochtar Apin.

 

Selanjutnya, Kakak dan Adik karya Basoeki Abdullah, Kapal Karam Dihantam Badai karya maestro seni lukis Indonesia Raden Saleh Syarif Bustaman. Lalu, Kelahiran karya Subardjo, Gunung-Gunung karya Trisno Sumarjo dan Batara Guru karya Widayat.

 

Sedangkan 25 karya perupa Lampung yang lolos seleksi dan akan ditampilkan pada pameran itu diantaranya: Selangkah Dua Jalan karya Ari Susiwa Manangisi, Putri Paksi Sekala Begkhak karya Ayu Sasmita.

 

Kemudian, Klikuk Kibau karya Cristian Heru Cahyono, Biola karya Damsi Tarmizi dan Girl Power karya  Dika Ardes.

 

Kemudian, Satu Tujuan karya Diki Andrianto, Gajah karya Djunaidi KA dan Penenun karya Eko Martoyo serta Hasrat Kekuasan karya Eddy Purwantoro.

 

Kepala Taman Budaya Lampung Suslina Sari berharap masyarakat memanfaatkan momen pameran tersebut untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya seni anak bangsa.

 

 “Ini kesempatan langka untuk mengenal karya lukis maestro Indonesia, sekaligus karya para perupa Lampung,” kata Suslina pada harianmomentum.comdi, Rabu (15/3).

 

Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus Sukmana melalui rilis mengatakan, pameran tersebut merupakan kegiatan berkala tahunan.

 

Tujuannya untuk Galeri mendekatkan secara langsung karya-karya otentik dari koleksi GNIeri pada apresian seni rupa di Lampung.(rls)