A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Pemkab Tanggamus Peringati Hari Pers Nasional | Harian Momentum

Pemkab Tanggamus Peringati Hari Pers Nasional

670 Views
Peringatan HPN dan HGN di Tanggamus. Foto. Galih/momentum.com.

MOMENTUM, Kotaagung--Pemerintah Kabupaten Tanggamus menggelar upacara bulanan sekaligus memperingati Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Gizi Nasional (HGN), Senin (17-2-2020).

Pada peringatan yang berlangsung di Lapangan Pemkab Tanggamus, pemimpin upacara Kejari Tanggamus David P Duarsa, mengatakan, HPN yang diperingati setiap 9 Februari merupakan hari jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri pada 1946.

Pers di Indonesia mengalami pasang surut. Namun sejak lahirnya Undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999, perkembangan pers tumbuh subur.

Pers merupakan pilar demokrasi untuk mewujudkan hak-hak dasar masyarakat mendapatkan informasi yang benar.

"Pers sebagai pilar keempat, setelah eksekutif, yudikatif dan legislatif. Diharap memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah, terutama menciptakan pemerintah yang demokratis," ungkap David.

Keberadaan pers berperan menyebarluaskan program kerja pemerintah kepada masyarakat, baik melalui media cetak, elektronik maupun media sosial.

Pemkab Tanggamus berkepentingan terhadap pers sebagai salah satu alat pengendali pelaksanaan program pembangunan. 

"Pemerintah daerah berkomitmen merangkul media sebagai mitra dalam membangun Tanggamus agar semakin tangguh, agamis, mandiri, unggul dan sejahtera," katanya.

Karena itu, dia mengharapkan, media terus berperan secara profesional, mematuhi UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Sehingga informasi yang disebarluaskan memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah.

Terkait dengan peringatan HPG yang jatuh pada 28 Februari, David mengatakan, perlunya mendorong kesadaran masyarakat tentang perbaikan gizi. 

Hal itu antara lain untuk mengatasi persoalan gizi yang masih dihadapi bangsa Indonesia. Yaitu, masalah stunting atau penyakit kekurangan gizi akut yang banyak dederita balita.

Berdasarkan data kesehatan, saat ini ada sekitar 150,8 juta atau 22,2% balita di dunia mengalami stanting. Indonesia merupakan negara kelima dengan jumlah balita tertinggi atau sekitar 30,8 persen anak Indonesia mengalami stunting.

Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dengan memperhatikan pemenuhan gizi terhadap ibu hamil dan anak di bawah dua tahun.

Hari Gizi menjadi memen mengatasi masalah stunting secara terpadu dan menyeluruh. Mengingat, penderita stunting berampak pada kualitas sumber daya manusia ke depan, karena penderita stunting bisa menurunkan kecedersan anak di bawah rata-rata saat dewasa.

Laporan: Galih/Asdijal.

Editor: M Furqon.