A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Pringsewu Tuan Rumah Mancing Mania se-Lampung | Harian Momentum

Pringsewu Tuan Rumah Mancing Mania se-Lampung

1938 Views
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi. Foto. Lis.

MOMENTUM, Pagelaran--Kabupaten Pringsewu menjadi tuan rumah Cast & Tour (C&T) ke-5 Tahun 2020 Tingkat Provinsi Lampung.

C&T adalah ajang silaturrahim para castinger (mancing mania) se Provinsi Lampung yang diselenggarakan setiap setengah tahun sekali.

Kegiatan itu berlangsung di Bendungan Pekon Gumukmas, Kecamatan Pagelaran, Ahad (2-2-2020). Diikuti 250 peserta dari sejumlah klub mancing mania se-Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan. 

Wakil Bupati Pringsewu Fauzi menandai kegiatan itu dengan melepas benih ikan dan menanam pohon penghijauan di area bendungan.

Pemkab Pringsewu mendukung mancing mania dengan mengerahkan kendaraan tagana, mendirikan tenda milik Dinas Sosial setempat, untuk menginap peserta dari luar daerah.

Fauzi berharap kegiatan ini mempererat silaturahmi para mancing mania serta dapat mengenalkan tempat-tempat memancing juga destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pringsewu.

"Ini ajang yang sangat bagus untuk mempererat silaturahim para castinger atau mancing mania. Agenda ini harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan jangan sampai putus," katanya. 

Terlebih, kegiatan ini juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, yakni mencari ikan dengan memancing, tanpa menggunakan alat strum atau putas yang dapat merusak ekosistem. 

Dalam kegiatan itu, juga menjadi ajang jual beli produk lure (umpan) handmade para lure maker, bakti sosial membersihkan bendungan, serta pemberian santunan kepada anak yatim. (lis).