A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Tutup Sharing Time Megalithic Melenium Art, Ini Kata Umar Ahmad | Harian Momentum

Tutup Sharing Time Megalithic Melenium Art, Ini Kata Umar Ahmad

1038 Views
Bupati Tulangbawang Bara Umar Ahmad menyampaikan sambutan penutupan Sharing Time Megalithic Melenium Art

MOMENTUM, Panaragan--Gelaran even kesenian dan budaya megalitik bertajuk Sharing Time Megalithic Melenium Art yang dihelat Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) berakhir.

Penutupan even yang berlangsung sejak 22 Januari lalu itu berlangsung di obyek wisata budaya Uluan Ughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah Minggu (26-1-2020). 

Bupati Tubaba Umar Ahmad menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya para budayawan asing yang telah berperan serta menyukseskan even tersebut.

Bupati beraharap even tersebut bisa semakin menegaskan komitmen dan eksistensi Tubaba sebagai kabupaten peduli budaya di Provinsi Lampung, Indonesia, bahkan dunia internasional.

"Tubaba adalah daerah yang terbuka  untuk siapa pun yang peduli terhadap pelestarian kebudayan. Pintu Tubaba telah kami copot. Siapa pun boleh masuk ke Tubaba untuk mempelajari kebudayaan," kata Umar.

Baca juga: Umar Ahmad Sampaikan Pesan Pelestarian Budaya

Dia menjelaskan, gelaran even Sharing Time Megalithic Melenium Art  adalah salah satu bentuk nyata dari implementasi konsep pembangunan berbasis kebudayaan Pulang ke Masa Depan.      

Menurut dia, konsep pembangunan berbasi kebudayaan Pulang ke Masa Depan adalah penjabaran nilai-nilai kearifan lokal yang diwarikan para leluhur sebagai bekal membangun Tubaba yang lebih maju dan sejahtera. 

"Tubaba yang diwariskan para pendahulu adalah masa depan kami. Kami ingin pulang ke masa depan yang maju dan sejahtera dengan bekal nilai-nilai peradaban kearifan lokal yang diwariskan para pendahulu. Salah satu bentuk implementasi konsep pulang ke masa depan itu, kami lakukan lewat eve Sharing Time Megalithic Melenium Art," jelasnya. (sln)