A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: strpos(): Non-string needles will be interpreted as strings in the future. Use an explicit chr() call to preserve the current behavior

Filename: MX/Router.php

Line Number: 239

Backtrace:

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 239
Function: strpos

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/application/third_party/MX/Router.php
Line: 72
Function: set_class

File: /home/u199773734/domains/harianmomentum.com/public_html/app/index.php
Line: 316
Function: require_once

Soal Kabut Asap, Peneliti Malaysia Bahas Pentingnya Edukasi Masyarakat | Harian Momentum

Soal Kabut Asap, Peneliti Malaysia Bahas Pentingnya Edukasi Masyarakat

1179 Views
Peneliti asal University Teknologi Malaysia (UTM), Dr Wesam Al Madhoun menjadi pemateri di Itera Lampung./Vino

MOMENTUM, Bandarlampung--Peneliti asal University Teknologi Malaysia (UTM), Dr Wesam Al Madhoun, membahas pentingnya edukasi atau memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kabut asap (polusi udara).

Hal itu disampaikan Dr Wesam Al Madhoun saat menjadi pemateri kuliah umum yang bertema Air Polution Monitoring and Modelling, di kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Rabu (18-9-2019).

Kegiatan tersebut membahas topik yang masih menjadi isu nasional saat ini, udara di negara kita sedang dalam kondisi tidak sehat. Penyebab polusi udara terdiri dari berbagai penyebab antara lain dari alam seperti kebakaran, ataupun buatan seperti gas industri, gas emisi kendaraan, pengelolaan sampah.

"Maka, penting mengedukasi masyarakat umum, karena kabut asap adalah masalah bersama, jangan sampai setelah terjadi baru ada penindakan," ujar Dr Wesam Al Madhoun.

Dia menambahkan, edukasi hanya tambahan saja, yang terpenting adalah mendapatkan udara bersih, karena itu hak kita bersama.

"Penegakan hukum sangat penting, karena gara-gara itu banyak orang yang meninggal, dan itu sama saja kriminal," pungkasnya.

Senada dipaparkan Acep Purqon, Ph.D. Direktur ITERA International Office itu menyampaikan, permasalahan tidak akan bisa hanya dilakukan perorangan. "Seluruh pihak yakni akademisi, pengusaha, pemerintah, masyarakat serta media harus bersinergi dalam menyelesaikan masalah kabut asap ini," kata dia. 

Acep menambahkan, usul yang paling penting adalah negara-negara terdekat sebaiknya tidak saling menyalahkan. 

"Sebaiknya kita bekerja sama (Regional Planning) untuk menyelesaikan masalah. Kita sebagai institusi pendidikan harus menginisiasi hal tersebut," paparnya.

Dia berharap, ada komitmen bersama terkait permasalahan kabut asap ini, terutama tentang teknologi untuk mengatasi permasalahan kabut asap, khsusnya ITERA sebagaimana amanah institusi Pendidikan ITERA yakni, ITERA for Sumatera.(vaw)